KUDUS - Kamis (02/03), Meski menjalani masa pidana tidak menutup diri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus untuk mengisi hari demi hari melewati masa pidana. Seperti yang dilakukan oleh 3 orang WBP Rutan Kudus. Berada di balik jeruji besi, bukanlah halangan untuk berkreasi dengan mengolah kerajinan tangan. Kegiatan pembinaan kerajinan tangan ini dilakukan setiap harinya agar semakin banyak orang yang sadar bahwa limbah kardus dapat menjadi kerajinan yang bernilai tinggi, dan membantu mengurangi limbah kardus yang tidak terpakai. Oleh karena itu Warga Binaan membuat bonsai dari kardus yang tidak terpakai.
Kerajinan bonsai ini dibuat di ruangan Bimbingan Kerja (Bimker) Rutan Kudus oleh 3 orang WBP yang dipantau langsung oleh Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan beserta Pembina Kemandirian serta anggota regu jaga siang. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai jam 13.00 WIB hingga selesai.
Kepala Sub Seksi Pelayanan tahanan, Abdul Aziis Sinung Wibowo menjelaskan bahwa kegiatan pembinaan kemandirian rutin dilaksanakan di Rutan Kudus salah satunya yaitu pembuatan bonsai.
"Pembinaan dalam bidang kemandirian dan keterampilan bagi WBP dilakukan dengan tujuan setelah keluar dari Rutan, mereka dapat mandiri dengan bekerja pada orang lain atau membuka usaha sendiri, sehingga mereka dapat berguna di tengah-tengah masyarakat, " ungkap Aziis.
Pembina Kemandirian, Yusnawarrudin juga menambahkan bahwa kegiatan ini dapat membantu WBP mengusir rasa jenuh dan melatih keterampilan yang menjadi modal ketika telah selesai menjalani masa pidana.
"Mereka sangat luar biasa, dapat memiliki ide ide kreatif sehingga mereka tidak jenuh dan bisa melatih keterampilan serta dapat mengisi waktu selama menjalani masa pidana, " tuturnya.
Kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar. Nampak warga binaan sangat terampil dan bersemangat pada saat pembuatan kerajinan.